Pertanian Bali dihadapkan pada kondisi yang dilematis terkait dengan pengembangannya terlebih lagi dalam mengahadapi pasar global sekarang ini. Kita dapat melihat dengan jelas berbagai produk pertanian, khususnya hortikultura impor, bersaing di pasar kita sendiri, Bali. Produk China tidak hanya menduduki pasar modern seperti supermarket / hypermarket, namun sudah merambah ke pasar tradisional. Produk impor tersebut bersaing dengan dibekali system penjaminan mutu dan keamanan pangan serta supply chain yang kuat sehingga produk sampai pada tujuan pasar on the right time, on the right quality, on the right quantity, and on the right value(price). Sudahkah kita mempunyai system penjaminan mutu dan keamanan pangan serta supply chain yang kuat untuk komoditi-komoditi yang kita hasilkan, dapat bersaing dengan baik di era pasar global sekarang ini?
Sudahkah kita punya rencana strategis pengembangan pertanian Bali menghadapi pasar global sekarang ini?
Belum lagi pertanyaan ini terjawab, telah muncul pernyataan bahwa Bali menuju Organik yang memunculkan pertanyaan“ apakah Bali Menuju Organik merupakan solusi menghadapi pasar global sekarang ini untuk meningkatkan daya saing petani kita dan daya saing bangsa”. Padahal pertanian organic masih diperdebatkan di Negara-negara di dunia dan tool di dalam persaingan di era pasar global sekarang ini cenderung kepada system penjaminan mutu dan keamanan pangan yang difasilitasi dengan supply chain, demand chain dan value chain yang kuat”.
Pengertian organic salah satunya adalah system pertanian yang tidak menggunakan bahan kimia buatan manusia (man made chemicals), seperti pupuk, pestisida dan hormone pertumbuhan. Sedangkan dalam manajemen keamanan pangan, Hazard analysis and Critical controlled points (HACCP) merupakan salah satu kaidah dalam perdagangan internasional sekarang ini. Pengertian hazards bukan saja cemaran berbahaya kimia, tetapi juga mikroorganisme patogenik, dan cemaran fisik. Kalau system HACCP berjalan dengan baik maka pangan tersebut aman untuk dikonsumsi. Apakah organic aman untuk dimakan? Kalau ada cemaran mikroorganisme patogenik yang berasal dari pupuk organic apakah bahan pangan tersebut dapat dicuci dengan desinfektan seperti chlorine atau dengan larutan ozone?, apakah masih tetap dikatakan organic?. Tentunya pengendalian secara organic di lapangan dan pada periode pascapanen terhadap mikroorganisme human pathogenic harus dilakukan agar dapat tetap dikatakan organik.
Oleh: Made Supartha Utama